Aljabar Linier

Aljabar linear

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Aljabar linear adalah bidang studi matematika yang mempelajari sistem persamaan linear dan solusinya, vektor, serta transformasi linear. Matriks dan operasinya juga merupakan hal yang berkaitan erat dengan bidang aljabar linear.

Persamaan Linear dengan Matriks

Persamaan linear dapat dinyatakan sebagai matriks. Misalnya persamaan:
3x1 + 4x2 − 2x3 = 5
x1 − 5x2 + 2x3 = 7
2x1 + x2 − 3x3 = 9
dapat dinyatakan dalam matriks teraugmentasi sebagai berikut
Penyelesaian persamaan linier dalam bentuk matriks dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu dengan eliminasi Gauss atau dapat juga dengan cara eliminasi Gauss-Jordan. Namun, suatu sistem persamaan linier dapat diselesaikan dengan eliminasi Gauss untuk mengubah bentuk matriks teraugmentasi ke dalam bentuk eselon-baris tanpa menyederhanakannya. Cara ini disebut dengan substitusi balik.

Penyelesaian Persamaan Linear dengan Matriks (Bagian 1)

Operasi Eliminasi Gauss-Jordan

Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang hasilnya lebih sederhana. Caranya adalah dengan meneruskan operasi baris dari eliminasi Gauss sehingga menghasilkan matriks yang Eselon-baris tereduksi. Ini juga dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris tereduksi, maka langsung dapat ditentukan nilai dari variabel-variabelnya tanpa substitusi balik.
Contoh: Diketahui persamaan linear
Tentukan Nilai x, y dan z
Jawab: Bentuk persamaan tersebut ke dalam matriks:
Operasikan Matriks tersebut
 B2 - 2.B1
 B3 - 2.B1
 B3 - 3.B2
 1/8.B3 dan -B2
 B2 - 4.B3
 B1 - 3.B3
 B1 - 2.B2 (Matriks menjadi Eselon-baris tereduksi)
Maka didapatkan nilai dari ,dan 

Transpose Matriks

Yang dimaksud dengan Transpos dari suatu matriks adalah mengubah komponen-komponen dalam matriks, dari yang baris menjadi kolom, dan yang kolom di ubah menjadi baris.
Contoh: Matriks
A =  ditranspose menjadi AT = 
Matriks
B =  ditranspose menjadi BT = 
Rumus-rumus operasi Transpose sebagai berikut:
1.
2. dan 
3. di mana k adalah skalar
4.

Determinan

Orde 2x2

Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu bilangan real dengan suatu matriks bujursangkar.
Sebagai contoh, kita ambil matriks A2x2
A =  tentukan determinan A
untuk mencari determinan matrik A maka,
det(A) = ad - bc
Contoh Soal:
A =  tentukan determinan A
Jawab:
det(A) =  = 1x5 - 4x2 = -3

Orde 3x3

Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Terbagi tiga jenis yaitu:
  • Dengan Minor dan Kofaktor
  • Dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris Pertama
  • Dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom Pertama
Determinan dengan Minor dan kofaktor
A =  tentukan determinan A
Pertama buat minor dari a11
M11 =  = detM = a22a33 - a23a32
Kemudian kofaktor dari a11 adalah
c11 = (-1)1+1M11 = (-1)1+1a22a33 - a23a32
Kofaktor dan minor hanya berbeda tanda Cij=±Mij untuk membedakan apakah kofaktor pada ij adalah + atau - maka kita bisa melihat matriks di bawah ini
Begitu juga dengan minor dari a32
M32 =  = detM = a11a23 - a13a21
Maka kofaktor dari a32 adalah
c32 = (-1)3+2M32 = (-1)3+2 x a11a23 - a13a21
Secara keseluruhan, definisi determinan ordo 3x3 adalah
det(A) = a11C11+a12C12+a13C13
Contoh Soal:
A =  tentukan determinan A dengan metode Minor dan kofaktor
Jawab:
c11 = (-1)1+1 = 1 (-3) = -3
c12 = (-1)1+2 = -1 (-8) = 8
c13 = (-1)1+3 = 1 (-7) = -7
det(A) = 1 (-3) + 2 (8) + 3 (-7) = -8
Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris Pertama
Misalkan ada sebuah matriks A3x3
A = 
maka determinan dari matriks tersebut dengan ekspansi kofaktor adalah,
det(A) = a11 - a12 + a13
= a11(a22a33 - a23a32) - a12(a21a33 - a23a31) + a13(a21a32 - a22a31)
= a11a22a33 + a12a23a31 + a13a21a32 - a13a22a31 - a12a21a33 - a11a23a32
Contoh Soal:
A =  tentukan determinan A dengan metode ekspansi kofaktor baris pertama
Jawab:
det(A) =  = 1 - 2 + 3 = 1(-3) - 2(-8) + 3(-7) = -8
Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom Pertama
Pada dasarnya ekspansi kolom hampir sama dengan ekspansi baris seperti di atas. Tetapi ada satu hal yang membedakan keduanya yaitu faktor pengali. Pada ekspansi baris, kita mengalikan minor dengan komponen baris pertama. Sedangkan dengan ekspansi pada kolom pertama, kita mengalikan minor dengan kompone kolom pertama.
Misalkan ada sebuah matriks A3x3
A = 
maka determinan dari matriks tersebut dengan ekspansi kofaktor adalah,
det(A) = a11 - a21 + a31
= a11(a22a33 - a23a32) - a21(a21a33 - a23a31) + a31(a21a32 - a22a31)
= a11a22a33 + a21a23a31 + a31a21a32 - a22(a31)2 - (a21)2a33 - a11a23a32
Contoh Soal:
A =  tentukan determinan A dengan metode ekspansi kofaktor kolom pertama
Jawab:
det(A) =  = 1 - 4 + 3 = 1(-3) - 4(-4) + 3(-7) = -8

Metode Sarrus

A =  tentukan determinan A
untuk mencari determinan matrik A maka,
detA = (aei + bfg + cdh) - (bdi + afh + ceg)
Contoh Soal:
A =  tentukan determinan A dengan metode sarrus
Jawab:
det(A) =  = (1x5x1 + 2x4x3 + 3x4x2) - (3x5x3 + 2x4x1 + 1x4x2) = 53 - 61 = -8

Adjoint Matriks (Orde 3x3)

Bila ada sebuah matriks A3x3
A = 
Kofaktor dari matriks A adalah
C11 = -12 C12 = 6 C13 = -8
C21 = -4 C22 = 2 C23 = -8
C31 = 12 C32 = -10 C33 = 8
maka matriks yang terbentuk dari kofaktor tersebut adalah
untuk mencari adjoint sebuah matriks, kita cukup mengganti kolom menjadi baris dan baris menjadi kolom
adj(A) = 

Matriks Balikan (Invers)

Orde 2x2

JIka A dan B matriks bujur sangkar sedemikian rupa sehingga A B = B A = I, maka B disebut balikan atau invers dari A dan dapat dituliskan  ( B sama dengan invers A ). Matriks B juga mempunyai invers yaitu A maka dapat dituliskan . Jika tidak ditemukan matriks B, maka A dikatakan matriks tunggal (singular). Jika matriks B dan C adalah invers dari A maka B = C.
Matriks A =  dapat di-invers apabila ad - bc ≠ 0
Dengan Rumus =
Apabila A dan B adalah matriks seordo dan memiliki balikan maka AB dapat di-invers dan 
Contoh 1: Matriks
A =  dan B = 
AB =  =  = I (matriks identitas)
BA =  =  = I (matriks identitas)
Maka dapat dituliskan bahwa  (B Merupakan invers dari A)
Contoh 2: Matriks
A =  dan B = 
AB =  = 
BA =  = 
Karena AB ≠ BA ≠ I maka matriks A dan matriks B disebut matriks tunggal.
Contoh 3: Matriks
A = 
Tentukan Nilai dari A−1
Jawab: 
Contoh 4: Matriks
A = , B = , AB = 
Dengan menggunakan rumus, maka didapatkan
Maka
 = 
Ini membuktikan bahwa 

Orde 3x3

Umum

A = 
Tentukan Nilai dari A−1
kemudian hitung kofaktor dari matriks A
C11 = -3 C12 = 3 C13 = -2
C21 = 5 C22 = -7 C23 = 6
C31 = 5 C32 = -5 C33 = 4
menjadi matriks kofaktor
cari adjoint dari matriks kofaktor tadi dengan mentranspose matriks kofaktor di atas, sehingga menjadi
dengan metode Sarrus, kita dapat menghitung determinan dari matriks A

Bentuk 

A = 
Tentukan Nilai dari A−1
Diawali dengan 
Operasikan Matriks tersebut
 B2 + B1
 B3 - 2.B1
 B3 + 3/2.B1
 1/4.B2, 2.B3
 B2 - 5/4.B3
 B1 - 5.B3
 B1 - 5.B2

0 komentar

Me